Search

Jenis Takjil Bersantan Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka Puasa - beritabeta

BERITABETA.COM – Makanan berbuka atau takjil sering menjadi perhatian warga di saat bulan Ramadhan.  Jenis takjil yang kaya lemak dengan bahan baku santan jadi menu favorit bagi sebagian orang. Namun, di balik kenikmatan takjil yang banyak mengandung santan tidak dianjurkan untuk dimakan dalam jumlah banyak. Apalagi disaat berbuka puasa.

Konsumsi santan secara berlebihan tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh. Jika santan dikonsumsi dalam jumlah banyak, maka dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat seperti LDL.

Jenis makanan bersantan juga sebenarnya cukup berbahaya. Sebab selain menyebabkan gangguan kolesterol tubuh, santan juga dapat menyebabkan gejala mag. Selain itu, santan mengandung lemak jenuh dan tak jenuh, gula, kalsium, sedikit protein serta mineral lainnya.

Lemak tersebut dapat menyebabkan beberapa gangguan pada lambung seseorang. Pada dasarnya lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna di dalam lambung. Karena itu, kandungan lemak pada santan juga dapat memperparah gejala dispepsia seperti mual, perut terasa begah dan nyeri ulut hati.

Konsultan dan ahli gizi My Meal Catering Semarang, Rahma Asfiyatul menjelaskan kalau santan itu sebetulnya tidak dianjurkan dikonsumsi berlebih karena kandungannya dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) jika dikonsumsi berlebih, baik saat berbuka maupun sahur.

Selain itu, santan juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat memicu naiknya asam lambung. Dengan kondisi lambung kosong selama puasa sebaiknya hindari makanan dan minuman yang bisa memicu meningkatnya asam lambung.

Apalagi makanan yang bersantan kental sangat sulit dicerna lambung. Ini bisa menyebabkan gejala sakit maag bila berkepanjangan.

Dikutip dari detik.com, dokter spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr Diana F Suganda, SpGK, MKes, mengatakan saat berbuka puasa sebaiknya hindari mengonsumsi takjil yang mengandung banyak lemak.

“Takjil-takjil kan banyak yang bersantan, sementara kalau lemaknya tinggi akhirnya pencernaan jadi nggak terlalu bagus,” kata dr Diana Sabtu (25/4/2020).

“Kalau banyak lemak, kalorinya juga tinggi dan dalam jangka panjang bisa membuat obesitas, dan seharian (perut) sudah kosong tiba-tiba dikasih lemak kan itu susah dicerna. Biasanya kalau langsung lemak akhirnya kembung dan nggak nyaman perutnya,” lanjutnya.

Selain takjil bersantan, saat berbuka puasa, kata dia, sebaiknya jangan langsung meminum air bersuhu terlalu dingin atau panas, karena selama 12 jam lebih tubuh tidak menerima asupan baik makanan ataupun cairan sehingga perlu beradaptasi terlebih dahulu.

“Misalnya minum air bersuhu ruang untuk buka nanti setelah itu mau minum yang dingin silahkan. Tapi jangan langsung yang dingin banget atau panas banget,” jelasnya.

dr Diana juga menyarankan masyarakat untuk membuat takjil sendiri di rumah. Misalnya membuat minuman sehat seperti smoothie.

“Kita bisa bikin smoothie dari buah-buahan dicampur dengan yogurt atau susu,” ucapnya.

“Segarnya dapat, seratnya dapat, sehatnya dapat dibandingkan dengan takjil yang biasanya kaya kolak atau candil kan biasanya itu pakai santan jadi lemaknya tinggi,” tuturnya (BB-DIP)

Let's block ads! (Why?)



"jenis" - Google Berita
April 26, 2020 at 01:27AM
https://ift.tt/3aCYQTt

Jenis Takjil Bersantan Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka Puasa - beritabeta
"jenis" - Google Berita
https://ift.tt/2Mt5ZeO

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Jenis Takjil Bersantan Sebaiknya Dihindari Saat Berbuka Puasa - beritabeta"

Post a Comment


Powered by Blogger.