JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe, salah satu empon-empon yang banyak diburu saat pandemi corona.
Dalam beberapa pekan terakhir, harga jahe merah sempat melejit hingga dua kali lipat dari harga normal. Tidak hanya jahe merah, jahe sendiri memiliki beberapa jenis.
Dikutip dari Buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, jahe dibagi dalam tiga macam.
Pembagian jahe berdasarkan ukuran, bentuk, dan warna rimpangnya.
Baca juga: Kisah Penjual Empon-empon di Pasar Jatinegara, Diserbu Pengunjung Usai Viral Berita Soal Corona
Tanaman jahe sendiri terdiri dari bagian akar, batang, daun, dan bunga.
Bagian rimpang jahe merupakan bagian yang sering dipakai. Rimpang jahe adalah akar tunggal yang tertanam kuat di dalam tanah dan dipanen setelah berumur 10-12 bulan
Berikut ini adalah aneka jenis jahe, berdasarkan buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas:
1. Jahe putih
Jahe ini juga disebut dengan nama jahe kuning besar, jahe gajah, jahe badak atau jahe kombongan.
Jahe jenis ini memiliki rimpang yang besar dan gemuk, potongan melintang berwarna putih kekuningan, berserat sedikit dan lembut.
Jahe gajah biasanya dikonsumsi saat masih muda atau setelah aroma kurangnya tajam dan rasanya kurang pedas. Jahe ini banyak dikonsumsi selagi segar atau diolah untuk bumbu masak.
2. Jahe putih kecil
Nama lain dari jahe jenis ini adalah jahe sunti atau jahe emprit.
Jahe ini memiliki potongan melintang berwarna putih kekuningan, berbentuk agak pipih, berserat lembut, dengan aroma yang agak tajam, dan rasa yang pedas.
Baca juga: Tingkatkan Imun Cegah Corona, Ini Ragam Jamu Khas Indonesia
Umumnya jahe putih kedil dipanen dalam keadaan tua. Jenis jahe ini memiliki rasa lebih pedas dibandingkan jahe gajah.
Alasannya karena jahe putih kecil memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih banyak daripada jahe gajah.
Disebut jahe merah karena warna rimpangnya berwarna jingga muda hingga berwarna merah.
Jahe ini memiliki serat yang kasar, aromanya sangat tajam, dan rasanya sangat pedas.
Jahe merah biasanya dipanen tua dan digunakan sebagai komponen obat-obatan dan jamu. Seringkali jahe merah diambil oleoresin dan minyak atsirinya sebagai bahan pengobatan.
Baca juga: Berburu Jamu Godog, Minuman Tradisional Berkhasiat di Pasar Jatinegara
Dalam buku Sehat dengan Rempah dan Bumbu Dapur (2016), karya penulis Made Astawan yang diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas, menyebut Jahe memiliki berbagai manfaat.
Manfaat jahe di antaranya untuk melegakan tenggorokan, mencegah masuk angin serta mengaktifkan sirkulasi darah di dalam tubuh.
Selain itu air rebusan jahe yang dicampurkan dengan daun mentol, jeruk, dan kayu manis juga dapat digunakan sebagai obat influenza.
Selanjutnya juga bisa sebagai obat batuk. Caranya tumbuk jahe, larutkan dengan air, tambahkan dengan madu murni.
Baca juga: 12 Tanaman Herbal yang Dapat Dibeli di Pasar Jatinegara Jakarta
"jenis" - Google Berita
March 25, 2020 at 03:01PM
https://ift.tt/39kj8At
3 Jenis Jahe dan Karakteristik Masing-masing, Pedasnya Beda! - Kompas.com - KOMPAS.com
"jenis" - Google Berita
https://ift.tt/2Mt5ZeO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "3 Jenis Jahe dan Karakteristik Masing-masing, Pedasnya Beda! - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment